Pemerintah Menangani Kasus Lapindo

 Sudah menginjak tahun ke 8 kasus lumpur lapindo belum juga terselesaikan. Tercatat tanggal 5 Juni 2006 pertama kali lumpur keluar dari perut bumi. Tak jelas bagaimana nasib lumpur lapindo kini dan entah usaha apa yang telah pemerintah berikan untuk kasus seperti ini. Mungkin pemerintah sudah muak dengan kasus tersebut. Sehingga kasus tersebut di abaikan begitu saja kemudian mereka angkat tangan atau karena pemerintah sedang putar otak mencari cara untuk menanggulangi lumpur-lumpur tersebut. Kita tak tahu pastinya, karena bukti menyatakan sampai sekarang kita hanya mendengarkan celotehan janji-janji manis yang keluar dari bibir pemerintah. Dengan melihat janji-janji manis tersebut banyak pertanyaan yang terlontar dari masyarakat Indonesia, "sudahkah pemerintah bijak terhadap kasus yang terjadi di Indonesia selama bertahun-tahun ini?"
Kasus Lapindo bukanlah kasus kecil yang bisa di abaikan lalu di lupakan begitu saja. Lapindo juga bukanlah tempat rekreasi bermain yang membuat hati orang-orang menjadi senang. Lapindo merupakan bencana yang takkan bisa di lupakan oleh warga Sidoarjo, Jawa Timur. Warga yang tak bersalah yang tiba-tiba kehilangan harta benda mereka karena ulah kelalaian perusahaan. Sidoarjo yang dulu adalah wilayah persawahan yang hijau dan pemukiman penduduk kini telah menjadi danau lumpur hitam yang kapan saja bisa membuat orang-orang terkena penyakit pernafasan.



Apa yang sebenarnya terjadi dengan Lapindo?
Munculnya lumpur panas di Sidoarjo terkait erat dengan pola pengusahaan pertambangan gas oleh sebuah kekuatan korporasi yang kemudian diketahui bernama Lapindo Brantas Inc. PT Lapindo membor sumur yang dikemudian hari lubang pemboran tersebut menjadi jalan keluar lumpur Lapindo. Berarti lumpur keluar melalui lubang yang sama, kemudian semakin ke atas semakin melebar dan mencari sendiri-sendiri jalan keluar yang paling dekat/paling mudah dijangkauMud Volcano (lumpur panas lapindo) merupakan hasil sedimentasi yang naik ke atas (permukaan bumi) dari kedalaman 3000 – 4000 meter di bawah tanah. Di seluruh dunia kurang lebih telah terjadi sebanyak 700 kasus dengan 300 kasus terjadi di Azerbaijan, merupakan tanda-tanda adanya kandungan minyak bumi yang tinggi. Kasus terbesar (Azerbaijan) mencapai luasan dengan diameter 10km dan membentuk gunung baru. Kasus luapan lumpur panas Porong menjadi luar biasa karena terjadi di daerah pemukiman dan industri. Luapan lumpur akan berhenti dengan sendirinya saat tekanan udara yang ada di perut bumi dengan yang ada di permukaan bumi sama, dan tidak bisa dihentikan secara teknis.


Ada cara untuk menghentikan keluarnya lumpur dari perut bumi yaitu dengan menutup lubang dengan semen cepat kering dan lubang yang seharusnya di tutup adalah lubang yang terdapat dalam perut bumi.  Pemerintah pernah mencoba menutup lubang keluarnya lumpur dengan bola beton, namun cara itu hanya dapat menutup lubang di permukaan. Jika masih memungkinkan menggunakan sumur yang sama ketika pengeboran untuk memasukkan cairan beton ke dalam lubang untuk menutup "lubang pangkal" tersebut. Masalah lain yaitu bagaimana memasukkan semen sambil melawan tekanan lumpur yang datang dari dalam tanah, dibutuhkan pompa yang sangat kuat sehingga mampu melawan tekanan lumpur yang keluar sampai semen membeku - meskipun dengan resiko pompa akan rusak.

Sekarang tinggal pemerintah yang ingin mencoba cara tersebut atau tidak. Sebenarnya jika pemerintah benar-benar ingin menolong rakyatnya agar tidak sengsara lagiakibat kelalaian salah satu perusahaannya tersebut lumpur itu bisa di hentikan. Asalkan jangan pernah menyerah untuk terus mencoba dengan berbagai cara. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ARTIKEL TENTANG PENULISAN EYD

Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Arti pengembangan Organisasi