ETIKA YANG ADA PADA KELUARGA
Keluarga dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. predikat ini mengidikasikan betapa esensialnya peran dan pengaruh lingkungan keluarga dalam perkembangan moral. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan pihak yang paling awal yang memberikan perlakuan kepada anak. Ditegaskan oleh beberapa ahli bahwa masa awal ini merupakan masa terbentuknya struktur kepribadian, pandangan tersebut mengimplikasikan bahwa perlakuan pada awal masa kehidupan dan itu terjadi pada lingkungan keluarga. Namun saat ini pendidikan akhlak selalu di paksakan kepada bangsa ini hanya karena bangsa ini mempunyai masalah yang pelik. Barulah ada kesadaran bahwa pendidikan akhlak mulia sangat penting. Karena persoalan akhlak ada hubunganya dengan pendidikan maka banyak pihak yang mempercayakan pendidikan akhlak hanya kepada lembaga pendidikan (sekolah-sekolah). Padahal pelajar (siswa atau mahasiswa) lebih banyak belajar dari keluarga.
Keluarga memberikan pendidikan nonformal pada anggota keluarganya sehingga masing-masing anggota keluarga dapat menunjukkan jati dirinya kepada masyarakat, apa yang telah dipelajari dalam lingkungan keluarga tersebut. Misalnya saja kedua orang tua telah mengajarkan anaknya untuk berjalan dengan sopan didepan orang yang lebih tua. Maka orang yang dihormati tersebut akan merasa senang dan bertanya - tanya tentang asal usul anak yang sopan tersebut diawali dari siapa orang tuanya, dimana rumahnya dan sekolahnya.
Dalam kehidupan sehari-hari saya dikenalkan dengan adat istiadat yaitu adat jawa, adat ini diajarkan atau diterapkan ke dalam keluarga saya mulai dari kecil hingga tumbuh dewasa dengan diterapkannya adat jawa ini saya diperkenalkan dengan yang namanya etika sopan santun, selalu menghargai sesama manusia dan saya selalu dilatih menggunakan adat jawa supaya saya terbiasa mempunyai sikap kejujuran dalam diri saya dan saya juga diajarkan selalu bekerja keras demi mencapai cita-cita,ulet dalam bekerja.
Dalam kehidapan ini saya juga diajarkan dengan namanya etika atau tata krama, etika tersebut dibagi menjadi etika berbicara dan tingkah laku dalam etika berbicara saya sangat dituntut untuk selalu berbicara jujur,menjaga ucapan saat berbicara pada orang lain agar tidak dapat menyakiti perasaanya dan dalam etika tingakah laku saya dituntuk untuk selalu sopan dan menghargai kepada orang yang lebih tua,menyangi saudara dan yang paling terpenting harus bisa bawa sikap diri dengan menujukan sikap positif di dunia luar.
Pada keluarga kami juga ditanamkan tradisi bersilahturahmi dengan masyarakat maupun dengan saudara sendiri dengan diajarkannya silahturahmi kepada saya,saya dapat mengenal lingkungan dengan baik mulai dari tetangga sekeliling rumah sampai dilingkungan luar, dan Alhamdulillah sampai saat ini saya dikenal masyarakat dengan baik dan juga saya masuk kedalam organisasi karang taruna remaja yang dibentuk oleh lingkungaan tempat saya tinggal
Kesimpulan
Keluarga merupakan media sosialisasi pertama yang dapat membentuk jati diri anak. Jika keluarga dapat mensosialisasikan hal-hal yang baik (tutur kata, tingkah laku, agama, keperibadian dan lain sebagainya) maka anak akan tumbuh dan berkembang di masyarakat dan khususnya dalam keluarga menjadi anak yang baik pula, tetapi anak yang tumbuh dan dibesarkan pada keluarga yang tidak dapat mensosialisasikan nilai dan norma yang tidak baik dan juga jauh dari kasih sayang orang tua maka anak tersebut menjadi anak yang tidak dapat diperingati.
Saran
Orang tua harus dapat membagi waktu dengan anak-anaknya di rumah paling tidak berada di meja makan bersama, karena pada saat itu keluarga dapat berkumpul berbagi keluh kesah selama mereka berada di luar rumah. Orang tua tidak hanya mengajarka pendidikan etika saja, melainkan harus memberikan contoh serta melakukan bersama-sama dengan anak misalnya : pergi beribadah sekeluarga.
Keluarga memberikan pendidikan nonformal pada anggota keluarganya sehingga masing-masing anggota keluarga dapat menunjukkan jati dirinya kepada masyarakat, apa yang telah dipelajari dalam lingkungan keluarga tersebut. Misalnya saja kedua orang tua telah mengajarkan anaknya untuk berjalan dengan sopan didepan orang yang lebih tua. Maka orang yang dihormati tersebut akan merasa senang dan bertanya - tanya tentang asal usul anak yang sopan tersebut diawali dari siapa orang tuanya, dimana rumahnya dan sekolahnya.
Dalam kehidupan sehari-hari saya dikenalkan dengan adat istiadat yaitu adat jawa, adat ini diajarkan atau diterapkan ke dalam keluarga saya mulai dari kecil hingga tumbuh dewasa dengan diterapkannya adat jawa ini saya diperkenalkan dengan yang namanya etika sopan santun, selalu menghargai sesama manusia dan saya selalu dilatih menggunakan adat jawa supaya saya terbiasa mempunyai sikap kejujuran dalam diri saya dan saya juga diajarkan selalu bekerja keras demi mencapai cita-cita,ulet dalam bekerja.
Dalam kehidapan ini saya juga diajarkan dengan namanya etika atau tata krama, etika tersebut dibagi menjadi etika berbicara dan tingkah laku dalam etika berbicara saya sangat dituntut untuk selalu berbicara jujur,menjaga ucapan saat berbicara pada orang lain agar tidak dapat menyakiti perasaanya dan dalam etika tingakah laku saya dituntuk untuk selalu sopan dan menghargai kepada orang yang lebih tua,menyangi saudara dan yang paling terpenting harus bisa bawa sikap diri dengan menujukan sikap positif di dunia luar.
Pada keluarga kami juga ditanamkan tradisi bersilahturahmi dengan masyarakat maupun dengan saudara sendiri dengan diajarkannya silahturahmi kepada saya,saya dapat mengenal lingkungan dengan baik mulai dari tetangga sekeliling rumah sampai dilingkungan luar, dan Alhamdulillah sampai saat ini saya dikenal masyarakat dengan baik dan juga saya masuk kedalam organisasi karang taruna remaja yang dibentuk oleh lingkungaan tempat saya tinggal
Kesimpulan
Keluarga merupakan media sosialisasi pertama yang dapat membentuk jati diri anak. Jika keluarga dapat mensosialisasikan hal-hal yang baik (tutur kata, tingkah laku, agama, keperibadian dan lain sebagainya) maka anak akan tumbuh dan berkembang di masyarakat dan khususnya dalam keluarga menjadi anak yang baik pula, tetapi anak yang tumbuh dan dibesarkan pada keluarga yang tidak dapat mensosialisasikan nilai dan norma yang tidak baik dan juga jauh dari kasih sayang orang tua maka anak tersebut menjadi anak yang tidak dapat diperingati.
Saran
Orang tua harus dapat membagi waktu dengan anak-anaknya di rumah paling tidak berada di meja makan bersama, karena pada saat itu keluarga dapat berkumpul berbagi keluh kesah selama mereka berada di luar rumah. Orang tua tidak hanya mengajarka pendidikan etika saja, melainkan harus memberikan contoh serta melakukan bersama-sama dengan anak misalnya : pergi beribadah sekeluarga.
Komentar
Posting Komentar