Beretika Tentang Fotografi
Dunia fotografi memang sebuah hobi yang menyenangkan. Bagaimana tidak, setelah kita mengambil sebuah objek yang menarik dan hasilnya bagus itulah yang membuat kita terpuaskan. Tapi jangan mengira menjadi seorang fotografer handal dan profesional itu adalah hal mudah. Banyak yang harus di perhatikan saat pengambilan gambar. Dan banyak yang harus di lakukan setelah pengambilan gambar. Tak sedikit orang yangmenyangka kalau menjadi seorang fotografer adalah hal yang sangat enak karena selalu membuat foto setiap waktu dan juga jalan-jalan setiap waktu. Padahal menurut survei, ini sangat bertolak belakang dengan yang di bayangkan sebagian besar orang. Survei menyatakan bahwa 80% fotografer memakai waktu mereka untuk membuat foto, kemudian 15% mereka gunakan untuk jalan-jalan dan 5% pesta layaknya bintang rock. Dalam dunia fotografi juga memiliki etika, salah satunya etika dalam mempublikasikan hasil potretan. Sekarang ini banyak fotografer yang mengambil gambar yang berobjek manusia dengan tidak meminta izin terlebih dahulu. Padahal jika kita meminta izin mereka akan merasa nyaman untuk diambil gambarnya. Banyak hal yang tak difikirkan terlebih dahulu oleh para fotografer sekarang ini. Yang mereka fikir adalah mengambil gambar maka pekerjaan telah selesai.
Tak hanya etika dalam pengambilan gambar, etika dalam pempublikasian juga kini kian terabaikan. Banyak fotografer yang mempublikasikan foto-foto yang seharusnya tidak di publikasikan. Seperti foto mayat korban kecelakan tanpa di tutupi wajahnya dengan kain atau yang lain. Kita memang membutuhkan informasi dari para pencari berita atau gambar seperti mereka, namun kita juga terkadang risih akan pengambilan foto mereka.
Jadilah seorang fotografer yang baik, dengan memperlakukan orang lain dengan baik. Maka kalian akan menjadi fotografer yang profesional.
Komentar
Posting Komentar